Research and Development Project

Pengertian

Proyek Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan atas suatu fenomena yang muncul di masyarakat, kemudian dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proyek ini dapat berupa proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk.

Kegiatan Utama

Kegiatan utama pada proyek ini adalah melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan produk tertentu. Proses pelaksanaan serta lingkup kerja yang dilakukan sering mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan tujuan akhir proyek.

Tujuan

Memperbaiki atau meningkatkan produk, pelayanan atau metode produksi.

Prosedur Penelitian

  1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
  2. Mengembangkan produk awal
  3. Validasi ahli dan revisi
  4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk
  5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir

Jenis-jenis Research and Development Project

  1. Proyek yang berorientasi pada produk atau proses baru
  2. Peningkatan produk atau teknologi
  3. Penciptaan atau pengembangan produk platform teknologi baru

Langkah-langkah Research and Development Project

  1. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research & Information Collecting)
  2. Perencanaan Penelitian (Planning)
  3. Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product)
  4. Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)
  5. Merivisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision)
  6. Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)
  7. Revisi Hasil Uji Lapangan (Operational Product Revision)
  8. Uji Kelayakan (Operational Field Testing)
  9. Revisi Produk Akhir (Final Product Revision)
  10. Diseminasi dan Implementasi Produk (Dissemination and Implementation)

Sumber :

https://www.academia.edu/13254372/Manajemen-risiko-proyek

https://slideplayer.info/slide/3239282/

https://media.neliti.com/media/publications/226261-manajemen-perubahan-dan-implementasi-dal-e8a39fd0.pdf

Nama                             : Nida Sabila Faza
NPM                               : 0216104068
Kelas                              : B Reguler B2
Mata Kuliah                 : Manajemen Project
Dosen Pengampu    : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

 

LIFE CYCLE COSTING

PROJECT CONTROL

Project control

Bertujuan untuk memberikan informasi status suatu proyek secara rutin sehingga setiap orang dapat membuat tindakan di saat trend proyek menunjukkan hal yang negatif.

1. Planning / Scheduling

Proses pembuatan jadwal/schedule proyek yang logis dan realistis, memonitoring schedule tersebut secara rutin, melakuan forecast kapan proyek tersebut akan selesai,  melakukan control dan reporting untuk suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam rentang waktu tertentu dan seluruh pekerjaan yang harus dilakukan  sampai proyek selesai.

2. Cost Management and Control

Proses Cost control melakukan monitoring dari pengeluaran proyek (Project Cost) Vs progress suatu proyek, mengukur variance dari budget yang telah ditetapkan dan mempersiapkan rekomendasi untuk mencapai cost proyek yang minimum.

3. Cost Estimating

Cost Estimating melakukan prediksi quantities, cost dan harga dari sumberdaya project yang dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu proyek.  Cost estimating merupakan input utama dalam penyiapan budget, cost dan value analysis dan cost & schedule control. Estimasi  dilakukan melalui  perhitungan dan perkiraan  dari cost resources dan method pelaksanaannya.

4. Cost and Schedule Risk Analysis

Cost and Schedule Risk Analysis adalah analisa mengenai impact dari resiko-resiko yang mungkin muncul pada fase-fase pelaksanaan suatu proyek terhadap project schedule dan cost.

Project Manajement

Adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah dimana hasil  penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu dan lain-lainnya. Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab itu manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun kualitas

Sasaran utama dalam manajemen proyek dapat dikategorikan sebagai berikut

  1. Pengembangan dan penyelesaian sebuah proyek dalam budget yang telah ditentukan, jangka waktu yang telah ditetapkan dan kualitas bangunan proyek sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah dirumuskan,
  2. Bagi kontraktor yang bonafide yaitu untuk mengembangkan reputasi akan kualitas pekerjaannya (workmanship) serta mempertahankannya.
  3. Menciptakan organisasi di kantor pusat maupun di lapangan yang menjamin beroperasinya pekerjaan proyek secara kelompok (team work),
  4. Menciptakan iklim kerja yang mendukung baik dari segi sarana,kondisi kerja, keselamatan kerja dan komunikasi timbal balik yang terbuka antara atasan dan bawahan.
  5. Menjaga keselarasan hubungan antara sesamanya sehingga orang yang bekerja akan didorong untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan dan keahlian mereka.

Line Of Balancing (Keseimbangan Lini)

Salah satu faktor penting dalam menjalankan produksi. Line Of Balancing adalah Strategi produksi untuk menyeimbangkan waktu dan beban kerja di sejumlah proses yang saling berhubungan dalam suatu lini produksi sehingga tidak terjadi kemacetan proses ataupun kapasitas yang berlebihan.

Untuk memastikan keseimbangan lini yang optimal, tugas atau beban kerja untuk setiap stasiun kerja harus memiliki jumlah kerja yang hampir sama waktunya untuk dikerjakan serta tidak boleh melebihi waktu siklus stasiun kerja yang telah ditentukan.

Lini Produksi harus dirancang secara efektif dan tugas-tugas perlu didistribusikan diantara pekerja, mesin dan stasiun kerja untuk memastikan setiap segmen lini dalam proses produksi dapat dipenuhi dalam kerangka waktu dan kapasitas produksi yang tersedia.

Manfaat Line Balancing

  1. Meningkatkan efisiensi proses (improve process efficiency).
  2. Menghindari waktu pada proses atau stasiun yang menganggur (reduce idle time).
  3. Mengurangi waktu proses secara keseluruhan (reduce total processing time).
  4. Meningkatkan rasio pencapaian target produksi (Increase production rate).
  5. Meningkatkan profit (increase profit)
  6. Mengurangi pemborosan dan biaya-biaya yang tidak diperlukan (Reduce waste and unnecessary cost).

Cara Penggunaan Line Balancing (Keseimbangan Lini)

Langkah-langkah yang diperlukan untuk menyeimbangkan lini produksi atau Line Balancing

  1. Mengetahui Takt Time setiap Stasiun Kerja
  2. Membuat Rincian Proses
  3. Memahami Waktu yang dibutuhkan pada setiap Kegiatan Proses
  4. Identifikasikan stasiun kerja yang memiliki selisih
  5. Analisis dan Lakukan Tindakan Penyeimbangan
  6. Evaluasi dan Pemantauan Hasil

Kriteria Pengendalian Proyek

Pengendalian dilakukan seiring dengan pelaksanaan proyek. Pengendalian proyek dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam rencana.

Perbedaanantara perencanaan dan pengendalian, yaitu :Perencanaan berkonsentrasi pada penetapan arah dan tujuan, pengalokasian sumberdaya, pengantisipasian masalah, pemberian motivasi kepada partisipan untuk mencapai tujuan.

Sedangkan pengendalian berkonsentrasi pada pengendalian pekerjaan ke arah tujuan, penggunaan sumberdaya secara efektif, perbaikan/ koreksi, pemberian imbalan pencapaian tujuan.

Ada 2 Jenis Pengendalian Proyek :

  1. Pengendalian internal. Pengendalian yang mengacu pada tindakan pengendalian yang didasarkan pada standard yang berasal dari sistem kontraktor sendiri.
  2. Pengendalian eksternal. Pengendalian yang didasarkan pada prosedur tambahan yang ditetapkan pihak klien atau user.

3 langkah dalam proses pengendalian proyek

  1. Menentukan standard performansi, Misalnya sepesifikasi teknis, biaya yang dianggarkan, jadwal atau kebutuhan sumberdaya.
  2. Membandingkan performan aktual dengan performan standard.
  3. Melakukan tindakan koreksi terhadap penyebab terjadinya perbedaan performansi aktual terhadap performansi standar.

Masalah Dalam Pengendalian Proyek

  1. Hanya menekankan pada satu faktor dan mengabaikan faktor lain. Misalnya pengendalian hanya menekankan pada Faktor biaya sementara faktor  performansi diabaikan.
  2. Prosedur pengendalian tidak diterima oleh staff karena kurang memahami arti penting pengendalian
  3. Terjadinya pelaporan informasi yang kurang akurat
  4. Para manajer terlibat dalam beberapa proyek yang menyebabkan terabaikannya salah satu proyek.
  5. Kesalahan mekanisme dan pelaporan akuntansi
  6. Manajer tidak tegas terhadap isu-isu kontroversial dan menganggap masalah akan selesi dengan sendirinya sejalan dengan berlalunya waktu.

Peninjauan Perkembagan Proyek (Review Meeting)

Dalam manajemen proyek dikenal istilah Review Meeting yang mirip dengan Quality Circle (QC). Review Meeting merupakan pertemuan untuk memantau proyek yang diselenggarkan secara teratur.

Tujuan Review Meeting

  1. Mengetahui masalah-masalah berkenaan dengan jadwal, biaya dan penyelesaian masalah.
  2. Mengetahui masalah-masalah yang mungkin muncul di masa yang akan datang.
  3. Mencari kesempatan untuk melakukan perbaikan performansi proyek

 

Nama                       : Nida Sabila Faza
NPM                         : 0216104068
Kelas                        : B Reguler B2
Mata Kuliah              : Manajemen Project
Dosen Pengampu    : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

PROJECT COST MANAGEMENT

Project Cost Management (Manajemen Biaya Proyek) adalah sebuah metode yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui siklus hidup penuh proyek tingkat perusahaan.

TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN ANGGARAN

  1. Bill of Quantity (BQ)
  2. Analisis biaya konstruksi (SNI)
  3. Harga Satuan Pekerjaan (HSP)
  4. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
  5. Rekapitulasi

KOMPONEN PENYUSUNAN RAB

  1. Kebutuhan material (unsur bahan)
  2. Upah tenaga kerja (unsur upah)
  3. Biaya peralatan (unsur upah/bahan)
  4. Biaya tidak langsung (unsur upah/bahan)

DATA YANG DIPERLUKAN DALAM PEMBUATAN RAB

  1. Gambar rencana arsitek dan struktur (gambar bestek)
  2. Peraturan dan syarat-syarat (RKS)
  3. Buku analisis BOW
  4. Berita acara penjelasan pekerjaan
  5. Daftar harga bahan yang digunakan didaerah tersebut
  6. Daftar haraga upah borongan untuk setiap pekerjaan
  7. Daftar volume setiap pekerjaan

 

Nama                       : Nida Sabila Faza
NPM                         : 0216104068
Kelas                        : B Reguler B2
Mata Kuliah              : Manajemen Project
Dosen Pengampu    : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

ANGGARAN PROYEK

ANGGARAN PROYEK

Anggaran proyek adalah seni memperkirakan (the Art of Approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada suatu proyek.

TUJUAN ANGGARAN

  1. Untuk menyatakan harapan atau sasaran perubahan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghndari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
  2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak yang terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan.
  3. Untuk menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarah yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
  4. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.
  5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.

HUBUNGAN ANGGARAN DENGAN MANAJEMEN PROYEK

Perkiraan Biaya memegang peranan peting dalam penyelengaraan manajemen proyek. Anggaran proyek dipergunakan untuk :

  1. Mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek
  2. Merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu
  3. Sebagai acuan dasar pelaksanaan proyek

 

MANFAAT ANGGARAN PROYEK :

  1. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan dating.
  2. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan
  3. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
  4. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
  5. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
  6. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.

MENYUSUN ANGGARAN :

Dalam menyusun hendaknya didahului dengan survey untuk mengkaji hal-hal berikut :

  1. Kondisi lokasi
  2. Keperluan akomodasi
  3. Jalur logistic
  4. Sarana komunikasi

Hal-hal diatas perlu disesuaikan dalam menyusun anggaran proyek karena menyesuaikan dengan kebutuhan proyek tersebut.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PROSES PENGANGGARAN

  1. Perencanaan
    Perencanaan adalah fondasi sebuah proyek. Tanpa rencana yang matang, pengejaan tidak akan berjalan lancar dan akan ada banyak masalah yang bisa menghambat pengerjaan proyek.

Beberapa aspek yang perlu direncanakan :

– Anggaran

– Jadwal Pengerjaan

– Pengelolahan bahan material dan alat-alat proyek

  1. Kontrol dan Pengawasan
    Pada saat pengerjaan, proyek membutuhkan kontrol dan pengawasan yang baik, agar prosesnya tidak melenceng dari rencana yang telah dibuat sebelumnya. Contohnya :
  • Keterlambatan penyediaan bahan material
  • Penyediaan jenis alat yang tidak sesuai
  • Pengerjaan yang harus dilakukan ulang karena memiliki hasil yang tidak bagus.
  1. Pencatatan Uang
    Dalam melaksanakan proyek secara keseluruhan, tentunya pencatatan di setiap transaksi keuangan baik itu pengeluaran ataupun pemasukan harus dilakukan. Dengan pencatatan keuangan yang dilakukan setiap transaksi, anda dapat melihat pergerakan keuangan selama proyek berlangsung.
  1. Mengelola alat, Barang dan Bahan Material Keperluan Proyek
    Masalah yang sering dihadapi setiap kontraktor dalam pengolahan alat, bahan dan barang kebutuhan proyek adalah sulitnya melacak keberadaan dan jumlah barang tersebut. Misalnya : julah semen yang ada di gudang, jumlah besi yang masih dipesan dll. Hal ini dapat berdampak pada terlambatnya kedatangan alat adan bahan ke lokasi proyek.

KESIMPULAN

Mengerjakan sebuah proyek kontruksi memang memiliki tantangan tersendiri. Perencanaan pun harus disusun dengan baik agar pengerjaan menjadi terstruktur. Begitu juga pada proses pengerjaannya, pengawasan dan kontrol yang efisien akan membuat hasil dengan kualitas yang baik. Pencatatan penganggaran yang baik akan menampilkan seluruh laporan keuangan dengan terperinci begitu juga sebaliknya apabila penganggaran yang buruk seluruh laporan keuangan menjadi tidak akurat.

Nama                                    : Nida Sabila Faza

NPM                                      : 0216104068

Kelas                                     : B Reguler B2

Mata Kuliah                        : Manajemen Project

Dosen Pengampu            : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

 

QUALITY MANAGEMENT

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TQM didefinisikan sebagai pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimumkan daya saing melalui penyempurnaan secara terus menerus, atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan organisasi.

Karakteristik TQM :
1. Fokus pada pelanggan (internal dan eksternal)
2. Berorientasi pada kualitas
3. Menggunakan pendekatan ilmiah
4. Memiliki komitmen jangka panjang
5. Kerja sama tim
6. Menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan
7. Pendidikan dan pelatihan
8. Menerapkan kebebasan yang terkendali
9. Memiliki kesatuan tujuan
10. Melibatkan dan memberdayakan karyawan

Pilar Total Quality Management
Penerapan manajemen kualitas bertujuan untuk menciptakan keunggulan daya saing , yang di dorong oleh 5 pilar utama, yaitu  :
1. Produk
2. Proses
3. Organisasi
4. Kepemimpinan
5. Komitmen

Kriteria Kesuksesan 5 Pilar TQM
1. Kesadaran => Kesadaran atas kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam ativitasnya, termasuk dalam setiap proses dari produk/jasa
2. Kemanusiaan => Untuk menerjemahkan kualitas dalam memperlakukan karyawan selalu diikutsertakan dan diberi inspirasi
3. Desentralisasi => Memberikan wewenang  pada semua tingkatan, terutama pada lini depan, sehingga tujuan bersama tercapai
4. Menyeluruh => Agar semua prinsip, kebijakan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah-celah organisasi

MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU PROYEK

Pengertian Mutu (Kualitas)

Ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu, dengan cara membuat suatu dasar tolak ukur dan cara pengendaliannya.

Manajemen Mutu

Aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan atau organisasi.

Contoh :
Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung, atau masyarakat pemakai sebagai contoh dasar kepuasan pelanggan.

Hal ini menyangkut kualitas :
1.Produk/pelayanan/proses pelaksanaan
2.Proses manajemen proyek itu sendir

PENGENDALIAN MUTU PROYEK

A.Continuous Quality Management

Model atau cara ini digunakan untuk meningkatkan proses bisnis sebagai cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industri yang cepat

B. Process Management Model

Model atau cara ini digunakan untuk menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis, membangun fondasi untuk meneruskan mengadakan suatu analisis terhadap langkah dan proses dalam meningktakan dan kesempatan yang ada

Penggunaan Mutu dalam proyek kontruksi

Manajemen mutu/kualitas yang terpadu merupakan pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan.
6 Lingkup dari pekerjaan proyek untuk menguji dan memeriksa kualitas/mutu, yaitu :
1.Kualitas penerangan dan keputusan dari klien
2.Kualitas proses desain
3.Kualitas material dan komponen
4.Kualitas kumpulan proyek
5.Kualitas kegiatan manajemen proyek
6.Manajemen proyek sebagai rata-rata dari peningkatan kualitas proyek

SISTEM MANAJEMEN MUTU

Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri atas manusia dan atau bukan manusia yang diorganisasikan dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama, atau hasil akhir.

Sistem kontruksi dapat diartikan sebagai sekelompok orang, pedoman, peraturan, fasilitas, alat perlengkapan pengolah data untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan jumlah dan jenis kontruksi tertentu. Dengan cara memberdayakan persyaratan teknis, SDM yang direncakanan pada saat diperlukan.

ISO 9000 SERIES

Sebagai dasar dari suatu seri standard quality management, yang merupakan persyaratan penting bagi perusahaan untuk menjamin konsistensi produksi dan pengiriman yang tepat waktu terhadap barang & jasa.
Mampu memberikan keuntungan dalam manajemen kualitas/mutu bagi semua organisasi, karena dengan penerapan ISO-9000  organisasi mampu membangun perusahaannya sehingga mempunyai kemampuan penyediaan barang dan pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Syarat Penggunaan Dalam Manajemen Mutu
1. Inspeksi
2. Quality Control
3. Quality Assurance

QUALITY ASSURANCE

Pemastian mutu ( quality assurance ) adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk/jasa yang diberikan.
Aktivitasnya mencangkup kegiatan proses, baik internal maupun eksternal, termasuk merumuskan pelanggan.

Teknik dan alat Quality Assurance :

  1. Quality AuditSuatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal (bukan dari internal    perusahaan) akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan.
  2. Process Analysis
    Menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan (potensi) terjadinya produk cacat ataupun proses-proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya.
  3. Quality Management dan Control Too
    Mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan.

Sumber :

MANAJEMEN KUALITAS DALAM PROYEK KONSTRUKSI *

Manajemen Kualitas (Quality Management)

 

Nama                            : Nida Sabila Faza

NPM                              : 0216104068

Kelas                             : B Reguler B2

Mata Kuliah               : Manajemen Project

Dosen Pengampu  : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

PROJECT SCHEDULLING

CPM (Critical Path Method)

Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.

Dengan diterapkannya Critical Path Method maka dimungkinkan untuk:
1.  Memperkirakan durasi minimum proyek
2. Menghitung flrksibilitas jadwal pengerjaan tugas

Terdapat dua jenis perhitungan dalam CPM :
1. Forward pass, digunakan untuk mendapatkan durasi minimum proyek dan critical path (jalur kritis)
2. Backward Pass, digunakan untuk mengidentifikasi fleksibilitas jadwal pengerjaan tugas

Contoh Jaringan Tugas

Contoh Notasi Tugas

Anggaran Proyek

Penganggaran adalah suatu rencana pengalokasian sumber daya. Suatu anggaran tidak hanya merupakan suatu rencana yang menjadi pedoman tetapi juga sebagai alat kontrol untuk melihat sejauh mana penyimpangan yang terjadi pada biaya aktual terhadap yang direncanakan.

Elemen-elemen Anggaran Biaya Proyek :
1. Biaya Tenaga Kerja Langsung
2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
3. Biaya Overhead dan Administrasi Umum

Mengatasi Konflik Penjadwalan

Faktor yang menyebabkan konflik adalah:
1. Kondisi kontrak (kurangnya kesempurnaan dalam dokumen kontrak, kegagalan dalam pembayaran, kondisi psikologi orang-orang dalam proyek)
2. Gambar desain yang tidak lengkap
3. Proses pekerjaan
4. Waktu

Menurut Filley (1975) penyebab utama timbulnya konflik yang sering terjadi di lingkungan proyek adalah batas wewenang dan tanggung jawab yang kurang jelas. Adanya konflik kepentingan, hambatan komunikasi, tidak adanya pengertian bersama (konsensus).

Ditinjau dari sudut manjaerial, metode-metode penanganan konflik antara lain:
1. Memaksakan kehendak (forcing)
2. Mencari upaya pemecahan masalah (problem solving)
3. Berdamai atau kompromi
4. Mendinginkan suasana

Sumber :

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gantt-chart-cara-membuat-gantt-chart/http://41113110088.blog.mercubuana.ac.id/2016/09/30/pengertian-penjadwalan-proyek/http://manajemenproyekindonesia.com/?p=928http://pixelbali.com/informasi-teknologi/critical-path-method.html

 

 

Nama                            : Nida Sabila Faza

NPM                              : 0216104068

Kelas                             : B Reguler B2

Mata Kuliah               : Manajemen Project

Dosen Pengampu  : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

Manajemen Waktu Proyek adalah Tahapan mendefinisikan proses- proses yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung berkaitan dengan penjaminan agar proyek dapat berjalan tepat waktu dengan tetap memperhatikan keterbatasan biaya serta penjagaan kualitas produk atau servis dari proyek.

TUJUAN UTAMA MANAJEMEN WAKTU PROYEK

Tujuan utama manajemen waktu pada proyek adalah agar pelaksanaan proyek sesuai lingkupnya dapat memenuhi target waktu proyek yang telah ditentukan. Fokus manajemen waktu adalah membuat perencanaan jadwal proyek yang handal dan optimum atas sumber daya dan biaya serta pengendalian jadwal yang mampu mengidentifikasi dini keterlambatan untuk penanganan yang efektif dan efisien.

FAKTOR PENGHAMBAT PROYEK

  1. Faktor material
  2. Faktor desain dan perencanaan
  3. Faktor pelaksanaan dan hubungan kerja
  4. Faktor peralatan
  5. Faktor kondisi dan keadaan di lapangan
  6. Faktor di luar kemampuan kontraktor

  1. Definisi Aktifitas: Merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas atau pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan pada proyek. Daftar aktivitas ini dapat mengacu pada WBS (Work Breakdown Structure) yang telah disusun sebelumnya pada manajemen scope. Sebagaimana penyusunan WBS, tim proyek dalam mendefinisikan aktivitas ini perlu juga melibatkan stakeholder yang lain untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas telah terdefinisi secara lengkap untuk keberhasilan penyelesaian proyek. Dari definisi aktivitas ini pula, estimasi biaya, waktu dan kebutuhan sumberdaya lain dapat disusun.
  2. Pengurutan Aktifitas :Setelah mendefinisikan aktivitas proyek, langkah berikutnya adalah membuat urutan aktivitas yang merupakan detil dari WBS, detil deskripsi produk, asumsi dan batasan-batasan untuk menentukan hubungan antar aktivitas. Termasuk dalam hal ini penjelasan tentang ketergantungan dan perbedaan bentuk ketergantungan. Ketergantungan dan hubungan akan menentukan urut-urutan aktvitas. Terdapat 3 (tiga) aturan dasar dalam menyusun urutanaktivitas Ketergantungan Mandatori (Mandatory Dependencies) Ketergantungan Lepas (Discretionary Dependencies) Ketergantungan Eksternal (External Dependencies)
  3. Estimasi Kebutuhan AKtifitas :Mengestimasi durasi yang dibutuhkan oleh aktivitas – aktivitas, seperti orang yang melakukan atau bertanggung jawab dengan sebuah aktivitas atau pekerjaan sebaiknya turut serta dalam mengestimasi durasi aktivitas. Sedangkan para ahli memberi masukan dan mengevaluasi hasilnya.
  4. Estimasi Durasi Aktifitas : Estimasi durasi aktivitas sangat penting untuk mengetahui berapa lama waktu aktual (riil) yang sebenarnya dibutuhkan oleh proyek. Berdasarkan urutan aktivitas dan saling keterkaitan antar aktivitas, dimungkinkan terdapat beberapa aktivitas yang dapat berjalan simultan. Sehingga umur suatu proyek tidak serta merta merupakan total waktu semua aktivitas akan tetapi hasil dari manajemen waktu atau durasi aktivitas yang optimal.
  5. Penyusunan Jadwal :Setelah semua aktivitas diperkirakan Proses manajemen waktu proyek selanjutnya adalah menyusun jadwal proyek yang realistis berdasarkan aktivitas-aktivitas yang sudah didefinisikan beserta estimasi waktu aktivitas. Terdapat beberapa tool yang dapat digunakan untuk menyusun pembuatan jadwal proyek, yaitu : Gantt chart dan Analisis PERT
  6. Mengontrol dan Mengendalikan Jadwal :Mengontrol dan mengendalikan jadwal dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam rencana.

HUBUNGAN ANTAR AKTIVITAS

Secara umum terdapat hubungan antar tugas/aktivitas dalam menajemen proyek ada 4 macam. Dalam menetapkan hubungan antar tugas/aktivitas, kita harus memahami predecessors dan successors. Predecessors adalah suatu tugas yang harus dimulai/diakhiri sebelum tugas yang lain dimulai/diakhiri atau suatu tugas yang mendahului tugas tertentu. Secara sederhana predecessors adalah prasyarat yang dalam hal ini suatu tugas yang harus diselesaikan sebelum tugas tertentu dimulai. Sedangakan successor adalah kabalikannya yaitu suatu tugas yang tidak dapat dimulai/diakhiri sebelum suatu tugas tertentu dimulai/diakhiri.

  1. Hubungan Finish to start (FS)
  2. Hubungan Finish to Fnish (FF)
  3. Hubungan Start to Start(SS)
  4. Hubungan Start to Finish (SF)

GANTT CHART

Cara membuat Gantt Chart

Keuntungan Gantt Chart

  1. Sederhana, mudah dibuat dan dipahami
  2. Digunakan untuk penjadwalan sederhana
  3. Digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang
  4. Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan

Kelemahan Gantt Chart

  1. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain
  2. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan
  3. Gann Charttidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart

PERT (Program Evaluation and Review Technique)

PERT Merupakan metode analisis jaringan untuk memperkirakan umur proyek dengan memperhitungkan faktor ketidakpastian waktu masing-masing aktivitas. PERT memperkirakan umur proyek berdasarkan perkiraan waktu probabilistik dengan memertimbangkan 3 jenis waktu yaitu :

  1. Waktu optimis (optimistic time)
  2. Waktu normal (most likely time)
  3. Waktu pesimis (pessimistic time)

Sumber dan Referensi

http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/05-Manajemen_Waktu_Proyek.pdf

http://amirulardhi.blog.st3telkom.ac.id/2016/01/02/penjadwalan-dalam-manajemen-proyek/

https://slideplayer.info/slide/2019460/

http://arpinbuhungo.blogspot.com/2017/03/manajemen-waktu-proyek.html

Nama                            : Nida Sabila Faza

NPM                              : 0216104068

Kelas                             : B Reguler B2

Mata Kuliah               : Manajemen Project

Dosen Pengampu  : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

Human Resource Management

Human Resource Management adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan menvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia, aktivitas sumber daya manusia, dan karakteristik unit organisasinya. (Manajemen Sumber Daya Manusia, Henry Simamora).

Secara garis besar HRM merupakan strategi atau rangkaian langkah-langkah dan pendekatan untuk mengelola atau menggunakan sumber daya manusia (SDM) untuk mencapai suatu tujuan/goals yang ditetapkan perusahaan/organsasi.

Project Human Resource Management

Project human resource management (manajemen sumber daya manusia dalam proyek) merupakan proses dimana kita mengatur, mengelola, dan memimpin sumber daya manusia yang ada dalam sebuah proyek dan menggunakannya sesuai dengan porsi dan kemampuan masing-masing untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.

Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk membuat penggunaan secara efektif dari orang yang terlibat dengan proyek.
Ini mencakup semua proyek stakeholder – sponsor,  pelanggan, mitra, kontributor individu, dan lain-lain.

Manfaat Responsibility charts :

  1. Membantu tim kerja alam di charting peran dan tanggung jawab
  2. Membantu tim kerja alami dengan perkembangan pelaksanaan tool kits tool kit
  3. Mengklarifikasi individu / departemen peran dan tanggung jawab
  4. Mengidentifikasi akuntabilitas
  5. Menghilangkan kesalahpahaman, mendorong kerjasama tim
  6. Mengurangi duplikasi usaha
  7. Menetapkan “berkonsultasi” dan “menginformasikan” sehingga lebih baik komunikasi

Tujuan Responsibility charts :

  1. Mengidentifikasi individu dan tim peran dan hubungan timbal balik
  2. Understand and clarify roles and expectations Memahami dan menjelaskan peran dan harapan
  3. Improve accountability, delegation, communication and teamwork Meningkatkan akuntabilitas, delegasi, komunikasi dan kerjasama

Produktivitas tenaga kerja

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian : 2002).

Sumber :

https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/produktivitas-tenaga-kerja-42

http://kuliahekonomi.blogspot.com/2012/09/responsibility-charts.html

http://41113110058.blog.mercubuana.ac.id/2016/11/20/manajemen-sumber-daya-proyek/

https://www.slideshare.net/riawanbangkit/project-human-resource-management-15586946

https://manprountel.wordpress.com/human-resource-management/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/produktivitas-kerja-definisi-dan.html

Nama                            : Nida Sabila Faza

NPM                              : 0216104068

Kelas                             : B Reguler B2

Mata Kuliah               : Manajemen Project

Dosen Pengampu  : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

POHON KEPUTUSAN

Sebagai pegawai di salah satu Perusahaan yang memilikki wilayah kerja Jawa Bagian Tengah sehingga memungkinkan pegawai melakukan perjalanan dinas. Dalam perjalanan dinas diperlukan tiket transportasi, apabila menginap membutuhkan pula biaya penginapan dan lain sebagainya. Untuk membeli tiket dan lain sebagainya menggunakan biaya dari pegawai dahulu kemudian dibayar perusahaan. Bulan ini  perusahaan melakukan kerja sama dengan Agen Travel untuk pembelian tiket transportasi dan biaya penginapan, maka pegawai bisa memilih membeli tiket sendiri atau melalui agen travel.

Mencari tiket sendiri

Dari segi biaya apabila kita membeli tiket sendiri pegawai harus menggunakan biaya dari pegawai yang bersangkutan dahulu, dari segi pencarian tiket pegawai bisa kondisional memperkirakan tiket mana yang cocok dengan situasi pegawai tersebut, apabila ada jadwal dinas yang berubah juga dapat re-schedule sendiri secara cepat.

Mencari tiket melalui agen travel

Dari segi biaya pegawai tidak perlu mengeluarkan biaya dahulu karena pihak travel yang membayar dan perusahaan akan menggantikan langsung ke pihak travel, sedangkan dari segi pencarian tiket pegawai harus konfirmasi dulu ke pihak travel jadi menambah waktu untuk berkomunikasi karena melibatkan pihak lain.

Pertimbangan Keputusan

Sebagai pegawai saya akan lebih memilih menggunakan agen travel karena tidak perlu mengeluarkan biaya sendiri dahulu. Tapi apabila mempertimbangkan dari segi situasi, akan membeli sendiri karena diri sendiri yang paling tau jadwal yang tepat antara pembelian tiket dinas yang harus dibeli dengan situasi pekerjaan dalam kantor atau situasi waktu pribadi.

 

Nama                            : Nida Sabila Faza

NPM                              : 0216104068

Kelas                             : B Reguler B2

Mata Kuliah               : Manajemen Project

Dosen Pengampu  : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.