QUALITY MANAGEMENT

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TQM didefinisikan sebagai pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimumkan daya saing melalui penyempurnaan secara terus menerus, atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan organisasi.

Karakteristik TQM :
1. Fokus pada pelanggan (internal dan eksternal)
2. Berorientasi pada kualitas
3. Menggunakan pendekatan ilmiah
4. Memiliki komitmen jangka panjang
5. Kerja sama tim
6. Menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan
7. Pendidikan dan pelatihan
8. Menerapkan kebebasan yang terkendali
9. Memiliki kesatuan tujuan
10. Melibatkan dan memberdayakan karyawan

Pilar Total Quality Management
Penerapan manajemen kualitas bertujuan untuk menciptakan keunggulan daya saing , yang di dorong oleh 5 pilar utama, yaitu  :
1. Produk
2. Proses
3. Organisasi
4. Kepemimpinan
5. Komitmen

Kriteria Kesuksesan 5 Pilar TQM
1. Kesadaran => Kesadaran atas kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam ativitasnya, termasuk dalam setiap proses dari produk/jasa
2. Kemanusiaan => Untuk menerjemahkan kualitas dalam memperlakukan karyawan selalu diikutsertakan dan diberi inspirasi
3. Desentralisasi => Memberikan wewenang  pada semua tingkatan, terutama pada lini depan, sehingga tujuan bersama tercapai
4. Menyeluruh => Agar semua prinsip, kebijakan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah-celah organisasi

MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU PROYEK

Pengertian Mutu (Kualitas)

Ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu, dengan cara membuat suatu dasar tolak ukur dan cara pengendaliannya.

Manajemen Mutu

Aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan atau organisasi.

Contoh :
Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung, atau masyarakat pemakai sebagai contoh dasar kepuasan pelanggan.

Hal ini menyangkut kualitas :
1.Produk/pelayanan/proses pelaksanaan
2.Proses manajemen proyek itu sendir

PENGENDALIAN MUTU PROYEK

A.Continuous Quality Management

Model atau cara ini digunakan untuk meningkatkan proses bisnis sebagai cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industri yang cepat

B. Process Management Model

Model atau cara ini digunakan untuk menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis, membangun fondasi untuk meneruskan mengadakan suatu analisis terhadap langkah dan proses dalam meningktakan dan kesempatan yang ada

Penggunaan Mutu dalam proyek kontruksi

Manajemen mutu/kualitas yang terpadu merupakan pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan.
6 Lingkup dari pekerjaan proyek untuk menguji dan memeriksa kualitas/mutu, yaitu :
1.Kualitas penerangan dan keputusan dari klien
2.Kualitas proses desain
3.Kualitas material dan komponen
4.Kualitas kumpulan proyek
5.Kualitas kegiatan manajemen proyek
6.Manajemen proyek sebagai rata-rata dari peningkatan kualitas proyek

SISTEM MANAJEMEN MUTU

Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri atas manusia dan atau bukan manusia yang diorganisasikan dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama, atau hasil akhir.

Sistem kontruksi dapat diartikan sebagai sekelompok orang, pedoman, peraturan, fasilitas, alat perlengkapan pengolah data untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan jumlah dan jenis kontruksi tertentu. Dengan cara memberdayakan persyaratan teknis, SDM yang direncakanan pada saat diperlukan.

ISO 9000 SERIES

Sebagai dasar dari suatu seri standard quality management, yang merupakan persyaratan penting bagi perusahaan untuk menjamin konsistensi produksi dan pengiriman yang tepat waktu terhadap barang & jasa.
Mampu memberikan keuntungan dalam manajemen kualitas/mutu bagi semua organisasi, karena dengan penerapan ISO-9000  organisasi mampu membangun perusahaannya sehingga mempunyai kemampuan penyediaan barang dan pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Syarat Penggunaan Dalam Manajemen Mutu
1. Inspeksi
2. Quality Control
3. Quality Assurance

QUALITY ASSURANCE

Pemastian mutu ( quality assurance ) adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk/jasa yang diberikan.
Aktivitasnya mencangkup kegiatan proses, baik internal maupun eksternal, termasuk merumuskan pelanggan.

Teknik dan alat Quality Assurance :

  1. Quality AuditSuatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal (bukan dari internal    perusahaan) akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan.
  2. Process Analysis
    Menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan (potensi) terjadinya produk cacat ataupun proses-proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya.
  3. Quality Management dan Control Too
    Mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan.

Sumber :

MANAJEMEN KUALITAS DALAM PROYEK KONSTRUKSI *

Manajemen Kualitas (Quality Management)

 

Nama                            : Nida Sabila Faza

NPM                              : 0216104068

Kelas                             : B Reguler B2

Mata Kuliah               : Manajemen Project

Dosen Pengampu  : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

PROJECT SCHEDULLING

CPM (Critical Path Method)

Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.

Dengan diterapkannya Critical Path Method maka dimungkinkan untuk:
1.  Memperkirakan durasi minimum proyek
2. Menghitung flrksibilitas jadwal pengerjaan tugas

Terdapat dua jenis perhitungan dalam CPM :
1. Forward pass, digunakan untuk mendapatkan durasi minimum proyek dan critical path (jalur kritis)
2. Backward Pass, digunakan untuk mengidentifikasi fleksibilitas jadwal pengerjaan tugas

Contoh Jaringan Tugas

Contoh Notasi Tugas

Anggaran Proyek

Penganggaran adalah suatu rencana pengalokasian sumber daya. Suatu anggaran tidak hanya merupakan suatu rencana yang menjadi pedoman tetapi juga sebagai alat kontrol untuk melihat sejauh mana penyimpangan yang terjadi pada biaya aktual terhadap yang direncanakan.

Elemen-elemen Anggaran Biaya Proyek :
1. Biaya Tenaga Kerja Langsung
2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
3. Biaya Overhead dan Administrasi Umum

Mengatasi Konflik Penjadwalan

Faktor yang menyebabkan konflik adalah:
1. Kondisi kontrak (kurangnya kesempurnaan dalam dokumen kontrak, kegagalan dalam pembayaran, kondisi psikologi orang-orang dalam proyek)
2. Gambar desain yang tidak lengkap
3. Proses pekerjaan
4. Waktu

Menurut Filley (1975) penyebab utama timbulnya konflik yang sering terjadi di lingkungan proyek adalah batas wewenang dan tanggung jawab yang kurang jelas. Adanya konflik kepentingan, hambatan komunikasi, tidak adanya pengertian bersama (konsensus).

Ditinjau dari sudut manjaerial, metode-metode penanganan konflik antara lain:
1. Memaksakan kehendak (forcing)
2. Mencari upaya pemecahan masalah (problem solving)
3. Berdamai atau kompromi
4. Mendinginkan suasana

Sumber :

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gantt-chart-cara-membuat-gantt-chart/http://41113110088.blog.mercubuana.ac.id/2016/09/30/pengertian-penjadwalan-proyek/http://manajemenproyekindonesia.com/?p=928http://pixelbali.com/informasi-teknologi/critical-path-method.html

 

 

Nama                            : Nida Sabila Faza

NPM                              : 0216104068

Kelas                             : B Reguler B2

Mata Kuliah               : Manajemen Project

Dosen Pengampu  : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

Manajemen Waktu Proyek adalah Tahapan mendefinisikan proses- proses yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung berkaitan dengan penjaminan agar proyek dapat berjalan tepat waktu dengan tetap memperhatikan keterbatasan biaya serta penjagaan kualitas produk atau servis dari proyek.

TUJUAN UTAMA MANAJEMEN WAKTU PROYEK

Tujuan utama manajemen waktu pada proyek adalah agar pelaksanaan proyek sesuai lingkupnya dapat memenuhi target waktu proyek yang telah ditentukan. Fokus manajemen waktu adalah membuat perencanaan jadwal proyek yang handal dan optimum atas sumber daya dan biaya serta pengendalian jadwal yang mampu mengidentifikasi dini keterlambatan untuk penanganan yang efektif dan efisien.

FAKTOR PENGHAMBAT PROYEK

  1. Faktor material
  2. Faktor desain dan perencanaan
  3. Faktor pelaksanaan dan hubungan kerja
  4. Faktor peralatan
  5. Faktor kondisi dan keadaan di lapangan
  6. Faktor di luar kemampuan kontraktor

  1. Definisi Aktifitas: Merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas atau pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan pada proyek. Daftar aktivitas ini dapat mengacu pada WBS (Work Breakdown Structure) yang telah disusun sebelumnya pada manajemen scope. Sebagaimana penyusunan WBS, tim proyek dalam mendefinisikan aktivitas ini perlu juga melibatkan stakeholder yang lain untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas telah terdefinisi secara lengkap untuk keberhasilan penyelesaian proyek. Dari definisi aktivitas ini pula, estimasi biaya, waktu dan kebutuhan sumberdaya lain dapat disusun.
  2. Pengurutan Aktifitas :Setelah mendefinisikan aktivitas proyek, langkah berikutnya adalah membuat urutan aktivitas yang merupakan detil dari WBS, detil deskripsi produk, asumsi dan batasan-batasan untuk menentukan hubungan antar aktivitas. Termasuk dalam hal ini penjelasan tentang ketergantungan dan perbedaan bentuk ketergantungan. Ketergantungan dan hubungan akan menentukan urut-urutan aktvitas. Terdapat 3 (tiga) aturan dasar dalam menyusun urutanaktivitas Ketergantungan Mandatori (Mandatory Dependencies) Ketergantungan Lepas (Discretionary Dependencies) Ketergantungan Eksternal (External Dependencies)
  3. Estimasi Kebutuhan AKtifitas :Mengestimasi durasi yang dibutuhkan oleh aktivitas – aktivitas, seperti orang yang melakukan atau bertanggung jawab dengan sebuah aktivitas atau pekerjaan sebaiknya turut serta dalam mengestimasi durasi aktivitas. Sedangkan para ahli memberi masukan dan mengevaluasi hasilnya.
  4. Estimasi Durasi Aktifitas : Estimasi durasi aktivitas sangat penting untuk mengetahui berapa lama waktu aktual (riil) yang sebenarnya dibutuhkan oleh proyek. Berdasarkan urutan aktivitas dan saling keterkaitan antar aktivitas, dimungkinkan terdapat beberapa aktivitas yang dapat berjalan simultan. Sehingga umur suatu proyek tidak serta merta merupakan total waktu semua aktivitas akan tetapi hasil dari manajemen waktu atau durasi aktivitas yang optimal.
  5. Penyusunan Jadwal :Setelah semua aktivitas diperkirakan Proses manajemen waktu proyek selanjutnya adalah menyusun jadwal proyek yang realistis berdasarkan aktivitas-aktivitas yang sudah didefinisikan beserta estimasi waktu aktivitas. Terdapat beberapa tool yang dapat digunakan untuk menyusun pembuatan jadwal proyek, yaitu : Gantt chart dan Analisis PERT
  6. Mengontrol dan Mengendalikan Jadwal :Mengontrol dan mengendalikan jadwal dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam rencana.

HUBUNGAN ANTAR AKTIVITAS

Secara umum terdapat hubungan antar tugas/aktivitas dalam menajemen proyek ada 4 macam. Dalam menetapkan hubungan antar tugas/aktivitas, kita harus memahami predecessors dan successors. Predecessors adalah suatu tugas yang harus dimulai/diakhiri sebelum tugas yang lain dimulai/diakhiri atau suatu tugas yang mendahului tugas tertentu. Secara sederhana predecessors adalah prasyarat yang dalam hal ini suatu tugas yang harus diselesaikan sebelum tugas tertentu dimulai. Sedangakan successor adalah kabalikannya yaitu suatu tugas yang tidak dapat dimulai/diakhiri sebelum suatu tugas tertentu dimulai/diakhiri.

  1. Hubungan Finish to start (FS)
  2. Hubungan Finish to Fnish (FF)
  3. Hubungan Start to Start(SS)
  4. Hubungan Start to Finish (SF)

GANTT CHART

Cara membuat Gantt Chart

Keuntungan Gantt Chart

  1. Sederhana, mudah dibuat dan dipahami
  2. Digunakan untuk penjadwalan sederhana
  3. Digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang
  4. Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan

Kelemahan Gantt Chart

  1. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain
  2. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan
  3. Gann Charttidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart

PERT (Program Evaluation and Review Technique)

PERT Merupakan metode analisis jaringan untuk memperkirakan umur proyek dengan memperhitungkan faktor ketidakpastian waktu masing-masing aktivitas. PERT memperkirakan umur proyek berdasarkan perkiraan waktu probabilistik dengan memertimbangkan 3 jenis waktu yaitu :

  1. Waktu optimis (optimistic time)
  2. Waktu normal (most likely time)
  3. Waktu pesimis (pessimistic time)

Sumber dan Referensi

http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/05-Manajemen_Waktu_Proyek.pdf

http://amirulardhi.blog.st3telkom.ac.id/2016/01/02/penjadwalan-dalam-manajemen-proyek/

https://slideplayer.info/slide/2019460/

http://arpinbuhungo.blogspot.com/2017/03/manajemen-waktu-proyek.html

Nama                            : Nida Sabila Faza

NPM                              : 0216104068

Kelas                             : B Reguler B2

Mata Kuliah               : Manajemen Project

Dosen Pengampu  : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

Human Resource Management

Human Resource Management adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan menvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia, aktivitas sumber daya manusia, dan karakteristik unit organisasinya. (Manajemen Sumber Daya Manusia, Henry Simamora).

Secara garis besar HRM merupakan strategi atau rangkaian langkah-langkah dan pendekatan untuk mengelola atau menggunakan sumber daya manusia (SDM) untuk mencapai suatu tujuan/goals yang ditetapkan perusahaan/organsasi.

Project Human Resource Management

Project human resource management (manajemen sumber daya manusia dalam proyek) merupakan proses dimana kita mengatur, mengelola, dan memimpin sumber daya manusia yang ada dalam sebuah proyek dan menggunakannya sesuai dengan porsi dan kemampuan masing-masing untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.

Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk membuat penggunaan secara efektif dari orang yang terlibat dengan proyek.
Ini mencakup semua proyek stakeholder – sponsor,  pelanggan, mitra, kontributor individu, dan lain-lain.

Manfaat Responsibility charts :

  1. Membantu tim kerja alam di charting peran dan tanggung jawab
  2. Membantu tim kerja alami dengan perkembangan pelaksanaan tool kits tool kit
  3. Mengklarifikasi individu / departemen peran dan tanggung jawab
  4. Mengidentifikasi akuntabilitas
  5. Menghilangkan kesalahpahaman, mendorong kerjasama tim
  6. Mengurangi duplikasi usaha
  7. Menetapkan “berkonsultasi” dan “menginformasikan” sehingga lebih baik komunikasi

Tujuan Responsibility charts :

  1. Mengidentifikasi individu dan tim peran dan hubungan timbal balik
  2. Understand and clarify roles and expectations Memahami dan menjelaskan peran dan harapan
  3. Improve accountability, delegation, communication and teamwork Meningkatkan akuntabilitas, delegasi, komunikasi dan kerjasama

Produktivitas tenaga kerja

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian : 2002).

Sumber :

https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/produktivitas-tenaga-kerja-42

http://kuliahekonomi.blogspot.com/2012/09/responsibility-charts.html

http://41113110058.blog.mercubuana.ac.id/2016/11/20/manajemen-sumber-daya-proyek/

https://www.slideshare.net/riawanbangkit/project-human-resource-management-15586946

https://manprountel.wordpress.com/human-resource-management/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/produktivitas-kerja-definisi-dan.html

Nama                            : Nida Sabila Faza

NPM                              : 0216104068

Kelas                             : B Reguler B2

Mata Kuliah               : Manajemen Project

Dosen Pengampu  : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

POHON KEPUTUSAN

Sebagai pegawai di salah satu Perusahaan yang memilikki wilayah kerja Jawa Bagian Tengah sehingga memungkinkan pegawai melakukan perjalanan dinas. Dalam perjalanan dinas diperlukan tiket transportasi, apabila menginap membutuhkan pula biaya penginapan dan lain sebagainya. Untuk membeli tiket dan lain sebagainya menggunakan biaya dari pegawai dahulu kemudian dibayar perusahaan. Bulan ini  perusahaan melakukan kerja sama dengan Agen Travel untuk pembelian tiket transportasi dan biaya penginapan, maka pegawai bisa memilih membeli tiket sendiri atau melalui agen travel.

Mencari tiket sendiri

Dari segi biaya apabila kita membeli tiket sendiri pegawai harus menggunakan biaya dari pegawai yang bersangkutan dahulu, dari segi pencarian tiket pegawai bisa kondisional memperkirakan tiket mana yang cocok dengan situasi pegawai tersebut, apabila ada jadwal dinas yang berubah juga dapat re-schedule sendiri secara cepat.

Mencari tiket melalui agen travel

Dari segi biaya pegawai tidak perlu mengeluarkan biaya dahulu karena pihak travel yang membayar dan perusahaan akan menggantikan langsung ke pihak travel, sedangkan dari segi pencarian tiket pegawai harus konfirmasi dulu ke pihak travel jadi menambah waktu untuk berkomunikasi karena melibatkan pihak lain.

Pertimbangan Keputusan

Sebagai pegawai saya akan lebih memilih menggunakan agen travel karena tidak perlu mengeluarkan biaya sendiri dahulu. Tapi apabila mempertimbangkan dari segi situasi, akan membeli sendiri karena diri sendiri yang paling tau jadwal yang tepat antara pembelian tiket dinas yang harus dibeli dengan situasi pekerjaan dalam kantor atau situasi waktu pribadi.

 

Nama                            : Nida Sabila Faza

NPM                              : 0216104068

Kelas                             : B Reguler B2

Mata Kuliah               : Manajemen Project

Dosen Pengampu  : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

Structuring the Project

Struktur organisasi proyek

Struktur organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.

Manajer Proyek

Manajer Proyek adalah perwakilan dari kontraktor yang bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan pekerjaan proyek, sesuai dengan manajemen proyek dan perencanaan proyek secara menyeluruh.

Kompetensi Manajer Proyek :

  • Knowledge
  • Performance
  • Personal

Tugas dan Tanggungjawab Manajer Proyek :

  • Mengidentidikasi dan menyelesaikan pontensi masalah yang akan timbul
  • Melakukan koordinasi
  • Dibantu semua koordinator menyiapkan rencana kerja operasi proyek, meliputi aspek teknis, waktu, administrasi dan keuangan proyek
  • Melaksanakan dan mengontrol operasional

 

Referensi :

Dimyati,HamdanDrs.H.A.&Nurjaman,Kadar(2014).ManajemenProyek.Bandung:PustakaSetia.

Nama                            : Nida Sabila Faza

NPM                              : 0216104068

Kelas                             : B Reguler B2

Mata Kuliah               : Manajemen Project

Dosen Pengampu  : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

Struktur organisasi proyek adalah pengorganisasian dalam lingkup pekerjaan proyek konstruksi yang mempunyai hubungan kerjasama yang baik dan bertanggung jawab antara semua unsur – unsur yang terkait agar dapat mencapai suatu keberhasilan semua jenis pekerjaan yang dihasilkan, ketetapan dan kelancaran pekerjaan.

A. Project Screening Selection

Suatu proses untuk memilih proyek yang mana prioritas setiap gagasan proyek akan dinilai dari berbagai perspektif. Pada tahapan ini proyek hanya sebatas saran dan ide untuk perbaikan masalah atau meningkatkan kinerja.

B. Komponen Proses Evaluasi

Evaluasi Proyek mengkaji kelayakan proyek dari berbagai komponen proyek :

  1. Pasar
  2. Internal perusahaan
  3. Lingkungan

C. Checklist and Scoring Models

Checklist and Scoring Models meruapakan evaluasi proyek atau uji kelayakan bisnis merupakan pengkajian suatu usulan proyek untuk menentukan apakah dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project) dengan berdasarkan berbagai aspek kajian.

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga dapat menghindari kesalahan investasi modal untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.

D. Pohon Keputusan

Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki, dan salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi.

Tujuan pohon keputusan atau decision tree, yaitu :

  1. Memahamu kasus dan seluruh aspek yang terkait
  2. Menggambarkan kerangka berfikir yang sistematis
  3. Menggambarkan struktur pengambilan keputusan yang dilakukan desicion maker sepanjang tahapan atau urutan waktu termasuk seluruh kemungkinan keputusan dan outcome

Referensi :

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/guido.benny29/material/evapro02evaprodesaindangagasan.pdf

Dimyati,HamdanDrs.H.A.&Nurjaman,Kadar.(2014).ManajemenProyek.Bandung:PustakaSetia.

Nama                              : Nida Sabila Faza

NPM                               : 0216104068

Kelas                              : B Reguler B2

Mata Kuliah                : Manajemen Project

Dosen Pengampu   : Iis Rostiawati, S.E.,M.M.